Aku mempunyai penyakit Leukimia. Setiap hari aku harus tiduran di rumah sakit. Aku selalu meminta ibuku untuk membuka jendela kamarku untuk melihat taman rumah sakit…
Pada suatu hari aku melihat anak perempuan sebayaku sedang bermain di taman. Ketika itu ia menengok ke jendela kamarku. Aku melambaikan tanganku untuk menyuruhnya agar segera datang ke kamarku. Dia menurut. Setibanya di kamar ia segera memperkenalkan diri.
“Halo, namaku Indry.” Katanya ramah.
“Oh, kalau namaku There.” Jawabku.
“Kamu sakit apa?” Tanya Indry.
“Sakit Leukimia.” Jawabku.
Kami pun ngobrol hingga sore. Lalu dia pamit. Tak lama kemudian ibuku datang.
“Oh, kalau namaku There.” Jawabku.
“Kamu sakit apa?” Tanya Indry.
“Sakit Leukimia.” Jawabku.
Kami pun ngobrol hingga sore. Lalu dia pamit. Tak lama kemudian ibuku datang.
Esok harinya Indry datang lagi. Seperti pertama kali bertemu, wajahnya selalu ceria.
“Halo ther.” Sapa Indry.
“Halo juga.” Balasku.
“kemarin aku lihat ada tante-tante masuk ke kamarmu.” Kata Indry.
“O, itu mamaku.” Jawabku.
“Sudah ya, aku harus pulang.” Kata Indry.
“Kok cepet?” Tanyaku.
“Iya ada kerjaan.” Jawab Indry.
Sejak saat itu Indry tidak muncul ke kamarku. Setelah seminggu lebih aku bertanya ke salah satu suster yang sedang merawatku.
“Halo ther.” Sapa Indry.
“Halo juga.” Balasku.
“kemarin aku lihat ada tante-tante masuk ke kamarmu.” Kata Indry.
“O, itu mamaku.” Jawabku.
“Sudah ya, aku harus pulang.” Kata Indry.
“Kok cepet?” Tanyaku.
“Iya ada kerjaan.” Jawab Indry.
Sejak saat itu Indry tidak muncul ke kamarku. Setelah seminggu lebih aku bertanya ke salah satu suster yang sedang merawatku.
“Sus, suster tau Indry?” Tanyaku.
“Emm, Indry. O, yang sakit Leukimia ganas itu. Dia udah meninggal 9 hari yang lalu.” Kata suster itu.
“Emm, Indry. O, yang sakit Leukimia ganas itu. Dia udah meninggal 9 hari yang lalu.” Kata suster itu.
Badanku langsung lemas. Di taman tampak Indry sedang tersenyum dan melambaikan tangan ke arahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar