Pages

Minggu, 02 Februari 2014

Ayam Terakhir


  Ayam terakhir
    ---------------------

    Joko sedang kesal dan hal yang bisa meredam kegalauan hatinya hanyalah
    dengan makan se-banyak²nya. Ia pun pergi ke Rumah Makan kesukaannya dan
    memesan ayam goreng satu potong.

    Beberapa saat kemudian pesanannya datang. Tapi begitu ia akan
    menikmatinya,
    pelayan lain datang dan berkata, "Aduh, maaf Mas..itu sebenarnya
    pesanan
    lelaki tinggi besar yang di sana itu. Dan ini merupakan stok ayam
    terakhir
    yang kami punya. Maaf ya Mas."

    Joko menoleh ke arah lelaki yang ditunjuk, lalu berkata, "Karena sudah
    terlanjur di sini, jadi ayam ini milik saya. Toh saya juga  membayar."

    Sementara si pelayan restoran tampak kebingungan, lelaki tinggi besar
    dengan wajah marah sambil membawa pisau makan menghampiri Joko.

    "Hai kamu, jangan sentuh!! Apapun yang kamu lakukan terhadap ayam itu
    akan aku lakukan terhadapmu. Kamu potong kakinya, aku potong kakimu.
    Kamu potong perutnya, aku potong juga tusuk juga perutmu!
    Pokoknya apapun yang kamu lakukan, akan aku lakukan juga padamu!"

    Joko terdiam beberapa saat, lalu pelan² ia mengangkat ayamnya,
    membawanya
    ke depan mulutnya, lalu menjilati pantatnya.....



Doa seorang Slamet

    Slamet masuk ke toko obat dan membeli sebiji kondom. Dengan
    riang
    dia
    bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar lagi dia akan makan
    malam di
    rumah pacarnya. "Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu
    kan
    ada
    kelanjutannya", tambah slamet sambil menyeringai. Kondom pun
    berpindah
    tangan.

    Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. "Saya
    minta satu
    lagi", katanya. "Adik pacar saya juga cantik. Agak genit pula.
    Saya rasa
    dia juga naksir saya. Siapa tahu malam ini saya mujur...".
    Kondom
    kedua berpindah
    tangan.

    Slamet kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi.
    "Begini, ibunya
    juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda dari
    usianya.
    Dan
    kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki. Saya
    yakin dia
    juga tak keberatan kalau saya
    dekati...".

    Dengan berbekal tiga kondom, Slamet datang ke rumah pacarnya
    sambil tak
    putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar Slamet, adik dan
    ibunya
    sudah
    menunggu. Slamet pun
    langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.

    Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Slamet langsung
    memimpin
    doa sambil
    menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala.

    Satu menit berlalu. Slamet makin khusuk berdoa. Dua menit.
    Slamet
    terus
    komat-kamit -- cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.

    Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik,
    "Saya baru
    tahu kamu ternyata sangat religius".

    Sambil terus menunduk, Slamet menjawab dengan suara hampir
    menangis:
    "Saya juga baru tahu ayah kamu yang punya toko obat...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About