Pages

Jumat, 21 Februari 2014

Hantu Jalan Mawar

Malam hari Ayu, Irma, Alex dan Aldy pergi ke jalan Mawar mereka bermakhsud untuk mengetaui keberadaan pocong di jalan Mawar yang menjadi omongan banyak orang. Setibanya disana mereka menelusuri tempat itu dengan peralatan senter, dan akhirnya semuanya terjawab mereka melihat pocong tanpa kepala yang sangat menyeramkan dan akhirnya mereka berlari. sampai akhirnya mereka berhenti.
“Sumpah gue baru lihat pocong nggak ada kepalanya serem banget (sambil terengah-engah)”.
“Iya aduh takut banget gue”.
“Itu mah nggak serem Lagi tapi 100% nakutin Hiii”.
“Percaya kan sama gue loe semua dibilang disitu ada setanya kalian nggak percaya sih, keras kepala sih loe pada”.
“Iya iya gue percaya sama loe”.
“Udah malem nih pulang yuk!”.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Ketika Ayu sedang menonton televisi tiba-tiba televisi itu mati – nyala-nyala sendiri dan tiba-tiba di layar televisi muncul penampakan kuntilanak dan pocong tanpa kepala. Di sisi lain irma yang sedang tidur ia merasa seperti ada orang di sampingnya dan ketika ia membalikkan badan di sampingnya ada kuntilanak ia pun yang ketakutan langsung menjerit dan berlari.
Pagi hari, Ketika Alex sedang mandi tiba-tiba di kaca kamar mandi ada kuntilanak ia pun kaget dan menjerit dan langsung mengambil handuk lalu keluar dari kamar mandi. Karena merasa nggak tenang akhirnya Alex pun menelvon teman-temannya dan berencana untuk membicarakan hal itu di taman dekat kota, akhirnya mereka semua pun menyetujuinya.
Di taman, Mereka akhirnya bertemu dan saling bercerita.
“Aduh, Sepulang dari jalan Mawar hidup gue nggak tenang tau, gue selalu dihantui sama kuntilanak dan pocong”.
“Nggak loe aja tau, Gue juga apa’an pas gue mandi malah di intip sama tuh kuntilanak, Ya kan malu jadinya gue”.
“Iya gue juga, Apaan Orang tidur ditemenin, kalau yang nemenin Ortu gue mah gak apa-apa lah itu hantu”.
“Hahahaha, Eh lex mungkin tuh hantu naksir sama loe kali”
“Idihh… Amit-amit deh”.
“Eh eh kyaknya mau hujan deh, Pulang yuk!”.
“Ayo”.
Ketika irma sampai di rumah tiba-tiba serasa ada yang mengikuti, ia pun menoleh ke belakang dan ternyata di belakangnya adalah kuntilanak, Irma pun menjerit akan tetapi kuntilanak itu membawa Irma pergi entah kemana.
Keesokan harinya, Ayu berniat untuk pergi ke rumah Irma, sesampainya di rumah Irma, ia pun mengetuk pintu, Akan tetapi yang keluar bukan Irma.
“Maaf permisi Irmanya ada nggak ya?”.
“Irmanya dari kemarin belum pulang tuh!”.
“Masa sih, Tapi kemaren pulang tuh, Oh ya kamu siapa ya soalnya setahu aku Irma tuh tinggal sendirian disini”.
“Oh… Kenalin aku Iim temen SMAnya Irma dari Bandung”.
“Oh… nama gue Ayu salam kenal ya ntar kalau Irma udah pulang kasih tau gue ya”.
“Oke deh”.
Ayu pun memutuskan untuk pulang. (Singkat Cerita) 5 Hari pun telah berlalu akan tetapi Irma belum juga pulang ke rumahnya Ayu dan teman-temannya pun mulai khawatir dengan keadaan Irma.
Di rumah, Ayu yang sedari tadi melihat foto Irma tiba-tiba melihat Irma, ia pun memanggil Irma dan menghampiri Irma akan tetapi Irma terus berlari dan Ayu pun mengejarnya hingga akhirnya Irma berhenti sambil menangis Ayu pun mendekatinya tetapi tiba-tiba Irma hilang dan betapa kecewanya Ayu mendapati bahwa itu adalah hanya Arwah Irma. Iim pun juga begitu sekarang ia bisa melihat arwah-arwah hantu dan juga tentunya arwah Irma.
Iim pun berniat untuk pergi ke rumah Ayu. Sesampainya disana ia menemui Ayu tidak hanya Iim akan tetapi Alex dan Aldy pun juga ada disana mereka membicarakan tentang hilangnya Irma.
“Guys gimana nih Irma belum juga ketemu pasti ini ada sangkut pautnya sama Hantu jalan Mawar”.
“Gue setuju sama loe yu, tapi kayaknya Irma di culik deh sama hantu kuntilanak atau nggak pocong itu”.
“Iya loe bener Dy, tapi gimana Caranya kita menyelamatkan Irma?”.
Mereka pun semua berpikir tiba-tiba Iim pun mengajukan pendapat.
“Gue punya ide”.
“Apaan apaan”.
“Gue kan punya teman tuh dia itu pinter dalam hal-hal mistis seperti ini namanya Raffa”.
“Oke deh kita coba, eh Im ntar loe coba hubungin dia ya… loe tanya dia mau membantu kita nggak”.
“Oke”.
Ternyata Raffa mau membantu Ayu dan teman-temannya, Raffa pun menemui Ayu dan teman-temannya lalu bertanya tentang apa yang telah terjadi sebelumnya sehingga Ayu dan teman-temannya mendapat teror yang bertubi-tubi dari pocong itu.
Akhirnya pun Ayu menjelasakan semua yang telah terjadi kepada Raffa, Akhirnya pun Raffa memutuskan untuk kembali pergi ke jalan Mawar.
“Oh gitu Ceritanya gue ngerti deh, gue saranin kita kembali ke jalan Mawar aja”.
“Buat apa jalan itu kan serem banget”.
“Iya buat apa sih ke tempat itu kan sereeemm banget”.
“Ya kita mau minta maaf sambil mencari Irma lah kalau kalian diam aja kayak gini kalian bakal di teror terus sama pocong itu dan Irma nggak akan pernah kembali, Kalian mau selamanya begini terus”.
“Nggak sih”.
“Gue setuju sama si Raffa kita harus balik ke jalan itu”.
“Ya udah deh kalau itu yang terbaik gue ngikut aja sama kalian semua”.
“Uuuhh, Gue sebel deh harus balik ke tempat yang menyeramkan itu lagi”.
“Semuanya setuju kan”.
“Oke”.
Akhirnya pun mereka semua setuju untuk pergi kembali ke jalan Mawar, dan akan berangkat nanti malam. Malam pun tiba, Mereka berangkat tepat pukul 23.00, Setelah sampai disana mereka menelusuri tempat itu dan betapa terkejutnya mereka ketika mereka melihat pocong itu untuk yang sekian kalinya. Mereka pun lari secepat mungkin dan kembali ke mobil lalu pulang ke rumah.
Setibanya di rumah, Mereka berbincang-bincang.
“Setannya kok serem banget ya!”.
“Apa kan gue bilang setanya serem, Bayangin aja pocong kagak ada kepalanya terus belepotan darah lagi”.
“Iya serem banget, Tapi gimana caranya nemuin Irma”.
“Iya gimana ya (sambil berpikir)”.
“Aha… Gue tau caranya”.
“Gimana coba?”.
“Sini nunduk semua, Gimana kalau kita kesana pas pagi hari! Pasti setannya kan nggak bakalan nongol tuh”.
“Sumpah loe lex oon tetep dipelihara aja, Loe tau kan pas kita di ganguin sama tuh pocong bukannya itu pas siang bolong”.
“Oiya lupa gue, ya sorry i’m forget”.
“Gitu aja gayanya sok-sokan pake’ acara nunduk-nunduk segala lagi ternyata ide loe nggak bermanfaat”.
“Eh eh by the way tuh kuntilanak kok nggak ada kabarnya ya”.
“Napa loe kangen ya sama tuh kuntilanak, Alah loe liat kuntilanak itu pasti loe juga lari kebirit-birit akhirnya”.
“Idihh, Siapa juga yang kangen sama tuh kuntilanak”.
“Aha… Gue punya ide”.
“Apaan emang”.
“Gue punya alamat paranormal kita tanyain aja sama dia”.
“Ide bagus itu”.
“Alah… Nanti kalau gagal lagi gimana coba?”.
“Iya ntar gagal lagi percuma kan, Gue mah udah hafal pasti akhir-akhirnya kagak bakalan berhasil”.
“Kayaknya ide yang kali ini bakalan berhasil deh”.
“Semoga aja”.
Keesokan harinya mereka menemui paranormal itu, Dan paranormal itu pun bercerita bahwa sebenarnya kuntilanak dan pocong itu adalah sepasang suami istri yang tewas karena dibunuh oleh perampok tepat di jalan Mawar, dan tugas mereka adalah mencari dan menguburkan jasad kuntilanak dan pocong itu.
Mereka pun langsung mencari jasad kedua suami istri itu dan akhirnya mereka pun menemukanya, Setelah menemukanya mereka langsung menguburnya di TPU Jeruk Purut,
“Masa gue yang harus gali kuburanya sih nyebalin banget”.
“Alah cepetan deh, loe kan laki masak gitu aja nggak kuat”.
“Kau menghinaku wahai Ayu, sakit hatiku ini”.
“Aduh, Penyakitnya kambuh lagi deh cipidew”.
“Ayo, Cepetan lex, Cepetan Dy keburu setannya datang”.
Setelah selesai, Tiba-tiba hantu itu pun datang tapi mereka pun segera memanjatkan doa agar arwah setan itu diterima disisi ALLAH SWT, dan setan itu pun langsung hilang, mereka pun langsung mencari Irma dan betapa terkejutnya mereka mendapati bahwa Irma telah berada di sebuah ruangan kumuh dan kotor dalam keadaan tak sadarkan diri.
Setelah kedua Jasad tersebut telah dikuburkan, hidup mereka pun kembali tenang, aman, tentram dan damai kembali dan mereka tak mau lagi berurusan dengan hantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About