Hai teman teman namaku areta griselda biasa di panggil mumun. Waktu itu hari senin, saatnya aku les bahasa inggris. “Yah.. nanti jemput jam 4 ya.” kataku “ya dek” jawab ayah. Pada saat jam 04.00 aku di jemput tepat waktu pulang. Aku dibonceng ayah untuk membeli buah durian kesukaan mamaku. Gak lama aku dan ayah berhenti di pinggir jalan membeli buah durian di toko buah kecil. “Berapa satu ini bu?” kata ayah “10.000 pak” jawab ibu penjual buah “beli 2 ya bu” kata ayah “ini pak, jumlahnya 20.000″ jawab ibu.
Aku melanjutkan perjalanan menuju rumah. Ketika sampai di rumah aku disuruh ayah memberikan durian ini pada mamaku. Aku langsung berlari menuju kamar mama untuk memberikan durian ini. “mamaku yang cantik, ada durian dari ayah!” kataku “oh adek, bilang sama papa makasih gitu ya…” jawab mama dengan senang “iya ma..” jawabku.
Aku langsung berjalan ke papa yang masih memakir sepeda motor di depan, “ayah, mama bilang makasih duriannya” kataku. Papaku hanya membalas senyum manis.
Hari kedua, selasa
Matahari terbit tepat di kaca jendela kamarku. Aku memandang langit yang cerah dengan kicauan burung. “Ayah, bangun udah pagi.” kataku sambil membangunkan ayah “iya, ini ayah udah bangun”. Ketika aku sudah siap berangkat sekolah, aku selalu diantar oleh ayah ke sekolah karena kantor ayahku dekat dengan sekolahku. Pada saat pulang aku di jemput mama. Ketika sampai di rumah aku melihat ayah sedang duduk di kursi teras rumah. “assalamualaikum yah, lagi apa kok melamun?” sambil berjalam menuju ayah “Walaikumsalam, ayah gak ngapa-ngapain” jawab ayah. Lalu mama mendengar suara gerobak lento (makanan) “Pak beli..” mama berteriak memanggil tukang lento itu. “Papa mau lento?” tanya mama “mau lah ma..” jawab papa.
Matahari terbit tepat di kaca jendela kamarku. Aku memandang langit yang cerah dengan kicauan burung. “Ayah, bangun udah pagi.” kataku sambil membangunkan ayah “iya, ini ayah udah bangun”. Ketika aku sudah siap berangkat sekolah, aku selalu diantar oleh ayah ke sekolah karena kantor ayahku dekat dengan sekolahku. Pada saat pulang aku di jemput mama. Ketika sampai di rumah aku melihat ayah sedang duduk di kursi teras rumah. “assalamualaikum yah, lagi apa kok melamun?” sambil berjalam menuju ayah “Walaikumsalam, ayah gak ngapa-ngapain” jawab ayah. Lalu mama mendengar suara gerobak lento (makanan) “Pak beli..” mama berteriak memanggil tukang lento itu. “Papa mau lento?” tanya mama “mau lah ma..” jawab papa.
Malam tiba,
“Papa aku tidur dulu ya ngantuk, soalnya besok ada tes olahraga” sambil mengantuk “iya”. Pada saat enaknya tidur aku dibangunkan kakak sambil menangis “adek, papa meninggal!” sambil menangis sedih “hah, beneran ta? bohong kakak” sambil sedikit menangis “iya dek, papa sudah gak ada”. Kami berdua menangis sedih karena seorang ayah yang berharga dalam hidup kami sudah di panggil oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ketika waktu menunjukan pukul 02.39 Mama datang dengan ambulan yang membawa jenazah ayah di rumah.
“Papa aku tidur dulu ya ngantuk, soalnya besok ada tes olahraga” sambil mengantuk “iya”. Pada saat enaknya tidur aku dibangunkan kakak sambil menangis “adek, papa meninggal!” sambil menangis sedih “hah, beneran ta? bohong kakak” sambil sedikit menangis “iya dek, papa sudah gak ada”. Kami berdua menangis sedih karena seorang ayah yang berharga dalam hidup kami sudah di panggil oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ketika waktu menunjukan pukul 02.39 Mama datang dengan ambulan yang membawa jenazah ayah di rumah.
Aku sangat sedih ketika ayah telah dikuburkan di makam depan rumah berserta tata upacara polisi untuk ayah. Semoga ayah tenang disana dan amal dan ibadah ayah di terima di sisi Tuhan YME amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar